Strategi 4 - Menghemat energi sementara musuh kelelahan
Buat
musuh kelelahan sambil menghemat tenaga. Adalah sebuah keuntungan,
merencanakan waktu dan tempat pertempuran. Dengan cara ini, anda akan
tahu kapan dan di mana pertempuran akan berlangsung, sementara musuh
anda tidak. Dorong musuh anda untuk menggunakan tenaga secara sia-sia
sambil anda mengumpulkan/menghemat tenaga. Saat ia lelah dan bingung,
anda dapat menyerangnya.
Nama strategi ini diyakini berasal dari Bab 7 dari Seni Berperang Sun Zi. Pada akhir Periode Perang antar Negara, Negara Qin mengirim pasukan untuk menaklukkan Negara Chu dan Li Xing adalah Panglima tertinggi. Pada awalnya, Li Xing mampu menguasai banyak kota di Chu. Tapi akhirnya mereka bertemu dengan perlawanan yang dipimpin oleh Xiang Yan, pasukan Qin dihadang oleh pasukan Chu dan mengalami kekalahan besar.
Segera, Raja Qin memerintahkan pasukan lain dan kali ini dipimpin oleh seorang jenderal tua dan berpengalaman, Wang Jian. Wang Jian tidak berniat untuk melancarkan serangan, ia malah berkonsentrasi pada membangun pertahanan. Pasukan Chu sangat ingin menangkal pasukan Qin, tapi tidak ada cara untuk melakukannya. Pasukan Qin saat itu sedang beristirahat dan makan dengan baik. Hal ini berlangsung selama satu tahun.
Ketika pasukan Chu melihat bahwa pasukan Qin tidak punya niat untuk menyerang, dan hanya untuk bertahan, mereka mulai lengah membiarkan penjagaan mereka turun. Mereka memutuskan untuk menarik kembali pasukan mereka ke ibukota. Setelah melihat gerakan pasukan Chu, Wang Jian melihat kesempatan untuk melepaskan pasukannya yang telah cukup istirahat untuk menyerang pasukan Chu. Setelah beristirahat cukup baik, kekuatan pasukan Qin tak terbendung, dan ini merupakan pukulan besar bagi pasukan Chu. Menguasai momentum, pasukan Qin bergerak lebih lanjut ke jantung negara Chu dan di tahun 223 Sebelum Masehi, Qin menguasai Chu.
Nama strategi ini diyakini berasal dari Bab 7 dari Seni Berperang Sun Zi. Pada akhir Periode Perang antar Negara, Negara Qin mengirim pasukan untuk menaklukkan Negara Chu dan Li Xing adalah Panglima tertinggi. Pada awalnya, Li Xing mampu menguasai banyak kota di Chu. Tapi akhirnya mereka bertemu dengan perlawanan yang dipimpin oleh Xiang Yan, pasukan Qin dihadang oleh pasukan Chu dan mengalami kekalahan besar.
Segera, Raja Qin memerintahkan pasukan lain dan kali ini dipimpin oleh seorang jenderal tua dan berpengalaman, Wang Jian. Wang Jian tidak berniat untuk melancarkan serangan, ia malah berkonsentrasi pada membangun pertahanan. Pasukan Chu sangat ingin menangkal pasukan Qin, tapi tidak ada cara untuk melakukannya. Pasukan Qin saat itu sedang beristirahat dan makan dengan baik. Hal ini berlangsung selama satu tahun.
Ketika pasukan Chu melihat bahwa pasukan Qin tidak punya niat untuk menyerang, dan hanya untuk bertahan, mereka mulai lengah membiarkan penjagaan mereka turun. Mereka memutuskan untuk menarik kembali pasukan mereka ke ibukota. Setelah melihat gerakan pasukan Chu, Wang Jian melihat kesempatan untuk melepaskan pasukannya yang telah cukup istirahat untuk menyerang pasukan Chu. Setelah beristirahat cukup baik, kekuatan pasukan Qin tak terbendung, dan ini merupakan pukulan besar bagi pasukan Chu. Menguasai momentum, pasukan Qin bergerak lebih lanjut ke jantung negara Chu dan di tahun 223 Sebelum Masehi, Qin menguasai Chu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar